Pengarang: Alger Fitch
Ukuran Buku: 14 x 20 cm
Isi: 72 halaman
Sebuah Studi Mengenai PERJAMUAN KUDUS Setiap HARI TUHAN: Mengapa dan Sejak Kapan?
Sebelum kita memusatkan perhatian kita pada satu pertanyaan tentang seberapa sering gereja harus berkumpul untuk Perjamuan Tuhan, kita akan melihat kembali dengan sebaik-baiknya penetapannya. Jauah-jauh hari sebelum orang-orang Gerika menyebutnya sebagai "misteri sakral," bagi orang-orang percaya mula-mula itu adalah makanan yang sederhana saja. Mendahului masa-masa ketika orang-orang Latin menyebutnya sebagai "korban musa kudus," perjamuan itu awalnya hanyalah sebuah perjamuan keluarga.
Organisasi-organisasi denominasional sudah membuat penetapan-penetapan mereka sendiri yang mengubah pelaksanaan dan arti dari perjamuan dimaksud, tetapi di kamar loteng di Yerusalem dan di dalam gereja muda pada hari-hari di abad pertama, kesederhanaan dari perjamuan tersebut justru menyampaikan sebuah berita yang luar biasa. Pada waktu itu tidak ada imam-imam yang berjubah, tidak ada pembakaran ukupan, tidak ada giring-giring yang dibunyikan. Yang ada adalah orang-orang kebanyakan yang berkumpul bersama mengelilingi meja yang sederhana sementara mereka saling membagi dalam perjamuan kasih yang istimewa.
---
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Introduksi
- Mengikuti Jalan Kerasulan
- Mengikuti Jalan Sejarah
- Mengikuti Jalan Reformasi
- Mengikuti Jejak Teologi/Tipologi
- Suara-suara Bernada Keberatan yang Akan Dihadapi
Kesimpulan